Thursday, October 8, 2015

WENGI WIGATI ING ASEPI

Ing wengi kang kapiji...
Ing jero kamarmu kang sepi...
Yen ana angin wengi anggandha wangi...
Ya kuwi sejatine gandhaku...
Ing jero kamarmu kang sepi...
Yen ana kang kumlebat...
Ya kuwi setemene Aku...
Kang sasuwene iki kedhungsangan...
Nglari wangining tresnamu...
Turut gunung-gunung lan samodraning asepi...
Yen gunung-gunung podo jugrug...
Yen samudra kuwi rob...
Gage-gage jupuken tresnaku...
Sami nggelak perahu nyang tepining asepi...
Yen ana swara tembang sasepining prahara...
Yo kuwi tembang tangisku...
Tembang pangruwating dhugitaku...
Yen Aku lagi nembang...
Wacanen guritaning atiku...
Dimen ngerti kekudhanganing atiku...
GTW-11-03-2001

BALLON DAN LAVA HOUND STRATEGI TH9

LANGKAH - LANGKAH :

Lava Hound mempunyai hitpoints yang cukup besar, sehingga dia akan cukup kuat untuk menghancurkan Air Defense. Pasukan ini bisa difungsikan sebagai tameng atau pengalih perhatian Air Defense, seperti halnya Golem ketika digunakan untuk serangan darat. Mereka akan melindungi pasukan udara yang lain (dragon, balloon, minion dan healer) ketika menyerang melalui serangan udara.
Biasanya, para pemain Clash of Clans hanya menggunakan pasukan Lava Hound ketika melakukan Clan War. Mungkin hal ini dikarenakan biaya produksinya cukup mahal dan menggunakan Dark Elixir, yang untuk memproduksinya membutuhkan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, kita harus cermat dalam menggunakan pasukan ini.
Cara menyerang dengan memakai Lava Hound, Balloon dan Minion (Lavaloonion)
Pada umumnya, strategi yang digunakan oleh para pemain Clash of Clans ketika menggunakan lava hound adalah kombinasi dari lava hound, balloon dan minion (biasanya disebut strategi Lavaloonion). Strategi lavaloonions ini biasanya terdiri dari 4 lava hound, 14-16 baloon, dan sisanya minions. Untuk komposisi Spell, biasanya terdiri dari 2 Freeze Spell (berwarna putih) dan 3 Rage Spell (berwarna ungu).
Untuk contoh cara menyerang menggunakan lava hounds, bisa dilihat pada beberapa video dibawah ini.
Secara garis besar, step by step pola penyerangan menggunakan strategi Lavaloonion ini adalah sebagai berikut:
Keluarkan Balloon bersamaan dengan Lava Hound. Kemudian baru diikuti dengan Minion.
Targetkan 2 pasang Lava Hound untuk menghancurkan masing-masing 1 Air Defense
Taruh Rage Spell (berwarna ungu) ketika Lava Hound dan Balloon akan mendekati kedua Air Defense
Ketika Lava Hound dan Balloon sudah mulai masuk jangkauan Inferno Tower dan/atau sisa Air Defense, kemudian lepaskan Freeze Spell terakhir dengan target bangunan Inferno Tower dan/atau Air Defense sisanya. Kemudian lepaskan Rage Spell agar bisa segera menghancurkan bangunan tersebut.
Keluarkan Barbarian King dan Archer Queen untuk menghancurkan sisa-sisa bangunan, tentunya disesuaikan dengan kondisi yang ada. Misalnya ketika Lava Hound/Balloon/Minion masih tersisa, sementara masih ada 1 atau 2 Air Defense, dan kemungkinan untuk bisa menghancurkan seluruh bangunan/mendapatkan bintang 3 masih cukup besar, maka targetkan Barbarian King dan Archer Queen untuk menghancurkan Air Defense. Sebaliknya, jika ternyata Lava Hound/Balloon/Minion sudah mati semua atau tinggal sedikit, sementara Town Hall belum hancur, maka Barbarian King dan Archer Queen bisa ditargetkan untuk menghancurkan Town Hall, supaya paling tidak kita bisa mendapatkan 2 bintang.
Baca juga: Pasukan yang tepat untuk merampok di Clash of Clans
Menyerang dengan menggunakan strategi kombinasi Lava Hound, Baloon dan Minion ini tentunya juga disesuaikan dengan pertahanan lawan yang akan diserang. Karena ada beberapa strategi defense lawan yang bisa dihancurkan dengan strategi, atau terkadang ada juga defense lawan yang cocok dengan serangan darat. Jadi kita harus pintar-pintar mengatur strategi untuk melakukan penyerangan.

VIDEO GAN : https://youtu.be/dPGXEjq2KyA

Indonesia Clasher.....

Tuesday, May 6, 2014

BEBERAPA CARA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA LELE


BEBERAPA CARA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA LELE

1. BENIH IKAN
Banyak dari teman-teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele yang akan di tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan dengan kolam tanah dan tanpa tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah tapi bibit yang digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena terdapat 2 kondisi yang berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak yang kena penyakit dan bermuara pada hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat menghubungi penulis.

2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan program pakan sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang menggunakan pakan pelet standar tapi hanya sebagian atau malah kurang dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging,kerang,ayam mati,tikus mati dan beberapa daging yang tidak terpakai untuk porsi pakan ikan lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang cukup mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani budidaya. Boleh di cek yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas pasti mengalami kerugian total.Hasil panen menurun drastis misalnya harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg dengan tambahan adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau tidak?Setelah itu petani budidaya akan bingung kenapa bisa terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih bergizi dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat menghubungi penulis untuk mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.

3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang menghitung berapa jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak jarang untuk kolam denga luas 3 x 5 meter di beri bibit ikan lele lebih dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh. Muncul pertanyaan “ kok gak besar besar lele yang dipelihara.”. dan setelah dipanen lagi lagi hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang dari yang diharapkan ikan yang dihasilkan kurus kurus dan tidak disukai pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat diketahui cara mengatasinya. Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.

4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat sepele.padahal itu menentukan keberhasilan dan kelangsungan budidaya lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang gulung tikar atau rugi terus menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis kolam yang digunakan dalam budidaya ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam tanah,kolam terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi ada satu yang lebih ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah kolam terpal dengan desain tertentu.mengapa desain tertentu.karena ada beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam lain.salah satunya bisa menghemat biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain. Kelihatan sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk mendapatkan modul yang akan mengupas segala persoalan budidaya itu.

5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan lele.Kadang kita menggunakan areal luas yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah tetapi banyak yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan lahan seoptimal mungkin.

6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya ikan lele yang dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur atau ada yang memancing.padahal anggapan itu belum tentu benar karena hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan kesalahan prosedur budidaya.
Semua dikupas dalam tulisan di modul yang disusun oleh penulis.